Jabarin JatimOtomotif

Penjualan Motor Listrik di Jawa Timur Meningkat 78% pada Semester Pertama 2025

15
Seorang pengunjung mencoba motor listrik buatan lokal di Electric Vehicle Expo Jatim 2025, Grand City Surabaya. Penjualan motor listrik meningkat signifikan di Jawa Timur sepanjang semester pertama tahun ini

Jabarinaja.com — Industri otomotif di Jawa Timur menunjukkan pergerakan signifikan. Data terbaru mencatat lonjakan penjualan motor listrik sebesar 78% selama enam bulan pertama 2025. Surabaya, Sidoarjo, dan Malang menjadi wilayah dengan kontribusi tertinggi.

Tren kendaraan ramah lingkungan terus berkembang di Jawa Timur. Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) wilayah Jatim, penjualan motor listrik mencapai 12.800 unit sepanjang Januari hingga Juni 2025. Angka ini naik signifikan dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatatkan 7.200 unit.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kenaikan ini tidak lepas dari berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah pusat dan daerah, seperti subsidi pembelian motor listrik hingga Rp 7 juta, pembebasan pajak kendaraan bermotor (PKB), dan kemudahan dalam pengurusan STNK serta BPKB.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa, menyebutkan bahwa tren ini akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian baterai umum (SPBU listrik) dan bengkel khusus EV.

“Jatim punya potensi besar menjadi pasar motor listrik nasional karena pertumbuhan penduduknya yang pesat dan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan yang makin tinggi,” ujarnya saat ditemui di ajang Electric Vehicle Expo Jatim 2025 di Grand City Surabaya, Sabtu (14/6).

Dari sisi produsen, merek lokal seperti Gesits dan Viar mendominasi pasar di Jatim, bersaing ketat dengan merek asal Tiongkok dan Jepang. Bahkan, beberapa UMKM otomotif di Surabaya dan Pasuruan kini mulai memproduksi komponen pendukung motor listrik, mulai dari soket baterai hingga software kontrol.

Meski demikian, tantangan masih ada. Di antaranya harga jual yang masih lebih tinggi dari motor konvensional serta keterbatasan titik pengisian daya di kawasan luar kota. Namun pemerintah Jatim menargetkan akan menambah 300 titik pengisian daya baru hingga akhir 2025.

Exit mobile version