Banyuwangi — Jabarinaja.com — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Timur terus menunjukkan kiprah nyata dalam mendorong ekonomi desa. Salah satunya adalah BUMDes Tirta Agung dari Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, yang berhasil mengelola wisata alam dan produk lokal hingga mencetak omzet lebih dari Rp2,1 miliar per tahun.
BUMDes “Tirta Agung” adalah salah satu contoh sukses bagaimana desa bisa mandiri secara ekonomi tanpa harus bergantung pada bantuan pemerintah. BUMDes ini memanfaatkan potensi lokal berupa mata air alami dan aliran sungai di kaki Gunung Raung, yang kemudian dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif berbasis alam bernama Agrowisata Tirta Agung.
Di kawasan ini, pengunjung bisa menikmati tubing sungai, edukasi pertanian organik, kolam terapi ikan, hingga mencicipi berbagai produk UMKM lokal seperti keripik singkong, kopi lanang, dan minuman herbal yang seluruhnya diolah oleh warga desa sendiri.
Direktur BUMDes Tirta Agung, Pak Dedy Saputra, mengatakan bahwa pengelolaan dilakukan secara profesional oleh tim muda desa. “Kami kelola seperti perusahaan kecil. Ada bagian marketing, keuangan, hingga pelatihan rutin SDM,” ujarnya saat ditemui pada Kamis (13/6/2025).
Sejak resmi beroperasi pada 2018, BUMDes ini terus tumbuh. Tahun 2024 lalu, mereka mencatat omzet Rp2,1 miliar dari sektor wisata, penjualan produk desa, hingga jasa sewa kendaraan desa untuk wisatawan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam kunjungannya menyebut BUMDes ini sebagai model ideal pemberdayaan ekonomi desa. “Desa Sumberarum jadi bukti bahwa desa tidak hanya bisa berkembang, tapi juga bisa menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat secara nyata,” katanya.
Dampak sosialnya pun terasa. Ada lebih dari 60 warga desa yang kini bekerja di bawah BUMDes, mulai dari pemandu wisata, pengelola katering, hingga divisi pemasaran online. Selain itu, keuntungan usaha BUMDes juga digunakan untuk membiayai beasiswa anak-anak yatim dan perbaikan fasilitas umum di desa.
Kini, BUMDes Tirta Agung juga mulai bekerja sama dengan travel agent nasional untuk menarik kunjungan wisatawan luar pulau, dan menjajaki digitalisasi sistem reservasi wisata mereka.