Jabarin JatimTeknologi

Banyuwangi Luncurkan “Smart Village Hub” untuk Akselerasi Digitalisasi Desa

16
meninjau ruang Smart Village Hub di Desa Kalibaru Kulon, Kamis (13/6/2025). Sistem ini mengintegrasikan data desa dalam satu aplikasi terpadu.

Banyuwangi — Jabarinaja.com — Kabupaten Banyuwangi kembali mencatatkan terobosan teknologi. Lewat program “Smart Village Hub”, pemerintah daerah setempat membangun pusat komando digital desa berbasis aplikasi terpadu. Program ini menjadikan Banyuwangi pionir dalam digitalisasi layanan publik desa di Jawa Timur.

Teknologi bukan lagi milik kota besar saja. Banyuwangi membuktikan bahwa desa pun bisa bergerak maju lewat transformasi digital. Bertempat di Balai Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan Smart Village Hub, sebuah ruang komando digital desa pertama di kabupaten itu, Kamis (13/6/2025).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi dengan startup teknologi lokal bernama RakyatMaju.id, dan Universitas Negeri Jember. Melalui platform ini, setiap desa memiliki akses langsung untuk mengelola layanan administrasi, mengawasi bantuan sosial, hingga memantau pertanian dan logistik desa secara real-time.

“Dengan Smart Village Hub, kepala desa bisa memantau semua laporan warga, pendataan bantuan, hingga data pertanian dalam satu layar. Ini bukan cuma teknologi, tapi cara baru memimpin desa,” ujar Bupati Ipuk.

Fitur andalan dari program ini adalah Sistem Aduan Warga Digital (SAWD) yang memungkinkan masyarakat mengirimkan pengaduan melalui aplikasi, lengkap dengan foto dan lokasi. Semua laporan terhubung langsung ke perangkat desa dan kecamatan, mempercepat respons terhadap masalah infrastruktur, sosial, atau pelayanan publik.

Tak hanya itu, program ini juga mendukung digitalisasi UMKM desa. Lewat pelatihan rutin, para pelaku usaha kecil dilatih memasarkan produk mereka melalui marketplace, membuat katalog digital, serta memanfaatkan QRIS untuk transaksi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuwangi, Hendratno, menjelaskan bahwa proyek ini akan diperluas ke 50 desa hingga akhir tahun. “Kami ingin Banyuwangi menjadi kabupaten digital berbasis akar rumput. Bukan hanya kota pintar, tapi desa cerdas,” tegasnya.

Peluncuran program ini mendapat respons positif dari Kementerian Desa dan Transmigrasi. Banyuwangi bahkan disebut sebagai model percontohan “desa masa depan” untuk wilayah timur Indonesia.

Exit mobile version