Benue, Nigeria | Jabarinaja.com |
Kerusuhan berdarah kembali mengguncang wilayah tengah Nigeria. Sebanyak 23 orang dilaporkan tewas akibat serangan brutal yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di negara bagian Benue, Sabtu (10/5/2025) malam waktu setempat.
Dilansir dari kantor berita AFP, serangan terjadi di empat desa secara terpisah dan diduga kuat dipicu oleh konflik berkepanjangan antara penggembala nomaden dan petani lokal yang memperebutkan lahan.
“Laporan dari lapangan telah mengonfirmasi pembunuhan sedikitnya 23 orang dari berbagai serangan,” ujar Anthony Abah, Sekretaris Palang Merah di Benue.
Rinciannya, delapan orang tewas di Ukum, sembilan orang tewas di daerah dekat Logo, dan masing-masing tiga orang meninggal di wilayah Guma serta Kwande. Beberapa korban lainnya mengalami luka-luka dan kini tengah mendapat perawatan medis.
Sampai saat ini, pihak kepolisian setempat mengaku belum menerima informasi lengkap terkait serangan tersebut. Situasi di lokasi kejadian masih mencekam, sementara aparat keamanan dikerahkan untuk menjaga kemungkinan serangan susulan.
Diketahui, wilayah Middle Belt di Nigeria kerap dilanda konflik horizontal bernuansa etnis dan agama. Banyak penggembala berasal dari etnis Fulani yang mayoritas Muslim, sementara petani lokal umumnya beragama Kristen.
Konflik agraria ini diperparah oleh dampak perubahan iklim dan ekspansi penduduk yang mempersempit akses terhadap lahan, memicu pertikaian mematikan dari waktu ke waktu.
Tragedi ini menambah panjang daftar kekerasan di Nigeria. Sebelumnya, serangan serupa pada April lalu di negara bagian Plateau menewaskan lebih dari 100 orang.
Pemerintah setempat didesak untuk segera mengambil langkah tegas guna menghentikan pertumpahan darah dan menyelesaikan akar konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.