Bekasi, 27 Mei 2025 – Jabarinaja.com – Bekasi kian bersinar sebagai pusat teknologi otomotif Indonesia. Dengan keberadaan pabrik-pabrik raksasa otomotif, pendidikan vokasi yang aktif, serta dukungan penuh pemerintah daerah, Bekasi menyimpan potensi besar menjadi Silicon Valley-nya otomotif Tanah Air.
Salah satu tonggak penting adalah hadirnya PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di kawasan industri GIIC Deltamas, Cikarang. Pabrik ini bukan hanya merakit mobil, tetapi juga memproduksi mobil listrik pertama dengan baterai buatan lokal. Langkah ini menjadi momen bersejarah dalam industri otomotif Indonesia, sekaligus penanda bahwa Bekasi berada di garis depan transisi energi ramah lingkungan.
“Kami menyambut baik inovasi Hyundai. Ini membuka peluang ekonomi baru dan menunjukkan bahwa Bekasi layak jadi pusat industri otomotif nasional,” ungkap Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Tak hanya produksi, regenerasi tenaga kerja pun disiapkan. Melalui program Auto2000 Student Drive for Change, diler Toyota ini memperkenalkan teknologi mobil listrik kepada siswa-siswa SMK, termasuk di Bekasi Timur. Mereka belajar langsung dari teknisi profesional dan bahkan masuk database rekrutmen karyawan.
“Kami ingin siswa SMK paham bahwa masa depan otomotif adalah listrik. Ini edukasi sekaligus persiapan tenaga kerja masa depan,” kata perwakilan Auto2000.
Sementara itu, Indomobil Sompo Japan membuka bengkel modern “Autoglad” di Pekayon, Bekasi. Bengkel ini menggunakan teknologi perbaikan cat dan bodi kendaraan dari Jepang, seperti metode SMART (Small–Medium Area Repair Technique) yang cepat, hemat, dan ramah lingkungan.
Untuk menyempurnakan ekosistem teknologi otomotif, Pemerintah Kabupaten Bekasi mendorong penerapan industri hijau. Salah satunya terlihat pada peresmian Sugihara Hyundai Automotive di Delta Silicon 6. Pabrik ini memproduksi suku cadang otomotif dengan konsep ramah lingkungan, sekaligus membuka banyak lapangan kerja baru.
Tak ketinggalan, Astra Polytechnic (ASTRAtech) menghadirkan Program Studi Mesin Otomotif. Kurikulum mereka dirancang untuk menghasilkan tenaga ahli madya di bidang perawatan kendaraan ringan, dengan pelatihan yang terhubung langsung ke dunia industri (link & match). “Kami ingin siswa tidak hanya paham teori, tapi juga langsung praktik di dunia kerja,” ujar salah satu pengajar ASTRAtech.