Jabarinaja.com — Tak butuh waktu lama bagi Solo Leveling untuk menancapkan taringnya sebagai anime pendatang baru paling fenomenal tahun ini. Diadaptasi dari webtoon Korea Selatan karya Chugong dan Dubu, anime ini sukses menciptakan gebrakan besar sejak penayangan episode pertamanya awal 2025 lalu.
Dengan animasi memukau dari A-1 Pictures dan soundtrack megah yang digarap oleh Hiroyuki Sawano, kisah Sung Jin-Woo, hunter terlemah yang berevolusi menjadi pemburu monster terkuat di dunia, langsung memikat hati jutaan penonton di seluruh dunia.
Jalan cerita yang solid dan karakter utama yang “tidak biasa” menjadi daya tarik utama. Jin-Woo bukan tipikal protagonis yang selalu baik dan penuh moral tinggi. Justru, transformasinya dari sosok biasa menjadi raja bayangan (Shadow Monarch) membawa nuansa gelap yang segar bagi genre aksi-fantasi.
“Satu kata buat Solo Leveling: BEDA. Ini bukan sekadar anime OP, ini revolusi visual dan storytelling,” komentar akun @SLWatcher di X.
Solo Leveling juga membawa warna baru dalam industri anime, karena untuk pertama kalinya, adaptasi dari manhwa Korea Selatan mampu bersaing ketat dengan nama-nama besar dari Jepang. Popularitasnya bukan cuma terasa di Asia, tapi juga menjalar ke Amerika, Eropa, hingga Amerika Latin.
Kekuatan animasi, kecepatan cerita, dan atmosfer game-RPG yang khas menjadikan Solo Leveling sebagai tontonan wajib, bahkan bagi mereka yang sebelumnya bukan pecinta anime.
Dengan Season 1 yang berakhir menggantung, para fans sudah tidak sabar menantikan kelanjutan kisah Jin-Woo di musim berikutnya. Rumor pun beredar bahwa Season 2 sedang dalam tahap produksi dan bisa tayang secepatnya di awal 2026.