Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Novel

“Sebelum Kau Menyebut Namaku” Karya Yumna Rafiqa, Kisah Romansa Islami yang Menyentuh Jutaan Hati

9
×

“Sebelum Kau Menyebut Namaku” Karya Yumna Rafiqa, Kisah Romansa Islami yang Menyentuh Jutaan Hati

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jabarinaja.com – Dalam gelombang novel-novel romantis Islami yang merajai dunia maya, satu nama muncul dengan resonansi yang kuat di hati pembaca muda: Sebelum Kau Menyebut Namaku karya Yumna Rafiqa. Karya ini bukan hanya sukses secara digital, namun juga menjadi fenomena viral di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram dengan tagar #SKMN yang terus bergema.

Novel ini menawarkan kisah cinta yang lembut, tenang, namun membekas. Dengan gaya bahasa puitis dan penyampaian nilai-nilai Islam yang tidak menggurui, Yumna berhasil mengangkat cerita seorang perempuan muda yang menjaga dirinya, keyakinannya, dan harapannya dalam doa—hingga akhirnya takdir mempertemukannya dengan sosok laki-laki yang ‘adem’, penuh tanggung jawab, dan memuliakan wanita dengan sikap.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kisah dalam Sebelum Kau Menyebut Namaku bukan hanya tentang cinta dua insan, melainkan tentang perjalanan hati, doa-doa yang dipanjatkan dalam sepi, serta perjuangan menjaga prinsip di tengah tekanan sosial dan keraguan. Karakter utama wanitanya kuat namun lembut, sementara tokoh laki-lakinya adalah impian banyak pembaca: tenang, sabar, dan religius.

Dengan rating tinggi 4.6/5 dan ribuan komentar penuh haru dari pembaca, novel ini juga dinilai sebagai salah satu karya paling representatif dari tren halal romance yang berkembang pesat di Indonesia. Banyak pembaca mengaku merasa “dijaga hatinya” oleh kisah ini, karena tidak mengumbar romansa murahan, tapi mengangkat nilai kasih sayang dalam bingkai iman.

Bukan sekadar cerita cinta, Sebelum Kau Menyebut Namaku adalah refleksi tentang penantian yang bermartabat, tentang mencintai dalam diam, dan tentang bagaimana cinta sejati selalu diawali dengan mengenal Tuhan lebih dulu—sebelum akhirnya, menyebut nama seseorang dalam doa.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 360x360