Karawang | Jabarinaja.com — Saya izin jabarin ya. Upaya membentuk generasi peduli lingkungan sejak usia dini terus digalakkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Kali ini, pengabdian diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pemilahan Sampah di Sekolah” yang berlangsung di SDN Medalsari II, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini diikuti oleh sekitar 50 siswa-siswi kelas 3, 4, dan 6. Mereka terlihat antusias mengikuti edukasi lingkungan yang dikemas secara menyenangkan dan interaktif.
Pemahaman Dasar: Sampah Bukan Sekadar Buangan
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN mengenalkan konsep dasar pemilahan sampah kepada anak-anak, mulai dari jenis-jenis sampah seperti organik, anorganik, hingga B3 (bahan berbahaya dan beracun). Penjelasan disampaikan dengan bahasa yang sederhana serta contoh konkret, seperti sisa makanan, plastik bungkus jajanan, dan baterai bekas.
Tidak sekadar teori, mahasiswa juga mengajak para siswa mengenal warna dan fungsi tempat sampah—hijau untuk organik, kuning untuk anorganik, dan merah untuk B3. Visualisasi dan simulasi langsung membuat siswa lebih mudah memahami sekaligus mempraktikkan kebiasaan baik tersebut.
“Anak-anak harus dibiasakan memilah sampah sejak dini, karena kebiasaan inilah yang kelak menjadi budaya. Semakin dini mereka mengenal lingkungan, semakin besar dampaknya di masa depan,” ujar salah satu mahasiswa pengisi materi.
Apresiasi Sekolah: Pendidikan Karakter Lewat Lingkungan
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Kepala SDN Medalsari II, Bapak Amam Budiman, S.Pd., SD. Dalam keterangannya, beliau menilai kegiatan ini sangat sejalan dengan misi sekolah dalam menanamkan nilai-nilai karakter.
“Dengan adanya kegiatan dari adik-adik mahasiswa UNSIKA, anak-anak menjadi lebih memahami bagaimana memilah sampah dengan baik dan benar. Ini bukan hanya mendukung program sekolah, tetapi juga menjadi modal karakter bagi mereka untuk peduli terhadap lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah,” ungkapnya.
Bapak Amam juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan perguruan tinggi sebagai bentuk sinergi dalam membentuk profil pelajar Pancasila.
Dari KKN untuk Masa Depan Bumi
Kegiatan ini ditutup dengan sesi kuis ringan dan ajakan kepada para siswa untuk menjadi “agen lingkungan”, baik di sekolah maupun di rumah masing-masing. Wajah ceria anak-anak saat menjawab pertanyaan dan mengikuti simulasi menjadi penanda keberhasilan metode pendekatan yang digunakan mahasiswa.
Lewat kegiatan ini, mahasiswa KKN UNSIKA kembali membuktikan bahwa pengabdian tidak melulu tentang pembangunan fisik, tapi juga transformasi kebiasaan dan pola pikir yang berdampak jangka panjang.
Dengan edukasi yang menyenangkan dan penuh makna, semangat menjaga lingkungan kini mulai tumbuh di ruang-ruang kelas. Dan dari SDN Medalsari II, benih perubahan itu ditanam untuk masa depan bumi yang lebih hijau dan sehat.
