Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Lainnya

Dedi Mulyadi Usulkan Pendidikan Militer untuk Siswa yang Kecanduan Game Online

84
×

Dedi Mulyadi Usulkan Pendidikan Militer untuk Siswa yang Kecanduan Game Online

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PURWAKARTA – JABARINAJA.COM – Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kecanduan game online di kalangan pelajar, khususnya terhadap permainan populer Mobile Legends. Menurutnya, kecanduan game telah menjadi masalah serius yang berdampak negatif pada pendidikan, kedisiplinan, dan perkembangan karakter siswa.

Sebagai solusi, Dedi mengusulkan agar siswa yang terbukti mengalami kecanduan berat terhadap game online dapat menjalani program pendidikan militer di barak khusus. Program ini bertujuan membentuk kembali kedisiplinan dan karakter para siswa, bukan sebagai bentuk hukuman.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Anak-anak yang sudah kecanduan game seperti Mobile Legends itu sulit dikendalikan. Mereka jadi malas belajar, tidak patuh pada orang tua, bahkan ada yang jadi agresif. Makanya saya usulkan mereka ditempatkan di barak, bukan untuk dihukum, tapi dididik secara militer agar mereka punya disiplin dan semangat juang,” ujar Dedi Mulyadi, Rabu (30/4/2025).

Ia menambahkan bahwa pendidikan militer memiliki pendekatan yang menyeluruh dalam membentuk karakter, tidak hanya berfokus pada aktivitas fisik semata.

“Pendidikan militer bukan hanya soal baris-berbaris, tapi soal pembentukan karakter. Anak-anak kita butuh itu, apalagi di era digital seperti sekarang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi menegaskan bahwa usulan ini masih dalam tahap wacana, dan akan melibatkan banyak pihak, termasuk dinas pendidikan dan lembaga pemerhati anak, untuk memastikan pendekatan ini dilakukan secara tepat dan tidak melanggar hak-hak anak.

Usulan ini memunculkan berbagai tanggapan di masyarakat. Sebagian menyambut baik ide tersebut sebagai solusi konkret, namun tidak sedikit pula yang menilai bahwa pendekatan edukatif dan konseling seharusnya menjadi prioritas utama.

Example 120x600

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 360x360