Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
FilmJabarin Jatim

Film “Banyu Langit” Karya Sineas Malang Tembus Festival Internasional di Korea Selatan

18
×

Film “Banyu Langit” Karya Sineas Malang Tembus Festival Internasional di Korea Selatan

Sebarkan artikel ini
ilustrasi Tim produksi film “Banyu Langit” berpose di lokasi syuting Desa Ngadas, Malang, Jawa Timur. Film pendek ini akan mewakili Indonesia di Busan International Short Film Festival 2025.
Example 468x60

Malang — Jabarinaja.com — Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Jawa Timur. Film pendek berjudul “Banyu Langit” karya komunitas film independen asal Malang, Layar Lintas, berhasil lolos seleksi dan akan tayang perdana di ajang Busan International Short Film Festival 2025.

Dunia perfilman Jawa Timur kembali menorehkan prestasi. Kali ini datang dari kota Malang. Sebuah film pendek berjudul “Banyu Langit” berhasil menembus kurasi ketat dan akan diputar di ajang Busan International Short Film Festival (BISFF) 2025, salah satu festival film pendek paling bergengsi di Asia.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

Disutradarai oleh Raka Nur Ramadhan, “Banyu Langit” menceritakan kisah seorang bocah lelaki dari desa pegunungan di lereng Bromo yang berjuang menjaga warisan budaya keluarganya di tengah gempuran era digital. Film ini menggambarkan benturan nilai tradisional dan modern secara halus, dengan pengambilan gambar sinematik yang memanfaatkan lanskap alami Jawa Timur.

“Film ini kami buat sepenuh hati dengan sumber daya terbatas. Semuanya dikerjakan oleh anak-anak muda dari Malang. Tidak menyangka bisa sampai ke Korea,” ujar Raka saat ditemui dalam sesi pemutaran lokal di Malang Creative Hub, Sabtu (8/6/2025).

Proses produksi “Banyu Langit” dilakukan sepenuhnya di Desa Ngadas, Kabupaten Malang, dengan melibatkan penduduk setempat sebagai figuran. Musik pengiringnya menggunakan gamelan kontemporer yang diaransemen oleh musisi muda Malang, Gibran Wahyu.

Festival BISFF sendiri akan digelar pada 29 Agustus hingga 3 September 2025. “Banyu Langit” akan ditayangkan bersama 120 film pendek dari berbagai negara, dan masuk dalam kategori Asian Competition.

Keberhasilan ini diapresiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Kepala Disbudpar Jatim, Dra. Sari Wahyuni, menyebut ini sebagai bukti bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar dalam industri film alternatif. “Kita akan bantu promosi film ini, dan mendukung sineas muda agar terus berkarya,” katanya.

Setelah pemutaran di Korea Selatan, film ini rencananya akan ditayangkan secara terbatas di bioskop-bioskop independen di Indonesia dan platform festival daring.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 360x360