Gaza | Jabarinaja.com | Serangan udara kembali dilancarkan oleh militer Israel di wilayah Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, pada Minggu malam (11/5/2025). Serangan tersebut menghantam tenda-tenda pengungsian yang menampung puluhan warga sipil, mengakibatkan sedikitnya delapan orang tewas, termasuk anak-anak dan perempuan.
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengungkapkan bahwa jet tempur Israel menargetkan tiga tenda pengungsi. Dari delapan korban jiwa, empat di antaranya adalah anak-anak berusia antara dua hingga lima tahun, serta dua perempuan.
“Jet tempur Israel menargetkan tiga tenda yang menampung puluhan orang terlantar semalam, menewaskan delapan orang, termasuk empat anak dan dua wanita,” ujar Bassal seperti dikutip AFP.
Dalam rekaman video yang diunggah AFP, tampak tim penyelamat bekerja di tengah kegelapan malam, mengevakuasi jenazah dengan ambulans. Beberapa korban terlihat dibungkus kantong plastik putih dan selimut, termasuk seorang bayi yang terluka.
Selain menargetkan tenda pengungsi, militer Israel juga dilaporkan menghancurkan lima rumah di wilayah timur Kota Gaza menggunakan bahan peledak, serta menembakkan artileri ke daerah Abassa di timur Khan Yunis. Tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden terakhir tersebut.
Hingga kini, militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait serangan ini.
Serangan ini merupakan kelanjutan dari operasi militer Israel yang dimulai kembali pada 18 Maret 2025, setelah gencatan senjata dua bulan berakhir. Konflik antara Israel dan Hamas sendiri meletus sejak Oktober 2023, diawali dengan serangan dari kelompok Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, mayoritas warga sipil.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, sejak operasi terbaru dimulai, setidaknya 2.701 warga Gaza telah meninggal dunia. Total korban tewas sejak awal perang kini mencapai angka 52.810 jiwa.
